Tetap Tertutup dan Manis, Ini Tips Padu-padan Hijab Syar’i

Tetap Tertutup dan Manis, Ini Tips Padu-padan Hijab Syar’i

Sebagai seorang perempuan Muslim, istilah hijab syar’i tentu bukanlah hal yang asing. Memiliki ukuran pakaian yang lebih lebar, longgar dan panjang hingga hampir menutupi seluruh tubuh, pemuka agama mengatakan bahwa hijab syar’i diyakini sebagai model hijab yang paling sesuai dengan ketentuan Syariat Islam.

Semakin berkembang, model hijab syar’i semakin beragam lho! Kamu bisa memilih hijab syar’i sesuai warna dan bahan favoritmu. Triknya telah Popbela rangkum di bawah ini, so let’s check!

1. Saat menggunakan dress polos, pilih kerudung bermotif simpel untuk membuat penampilanmu tampak lebih manis.

Tetap Tertutup dan Manis, Ini Tips Padu-padan Hijab Syar'iInstagram.com/gdaghaida

2. Berniat memakai dress yang matching dengan khimar, kamu bisa pilih pakaian yang memiliki aksen ruffle untuk memberikan look yang flowy dan ber-volume

Tetap Tertutup dan Manis, Ini Tips Padu-padan Hijab Syar'iInstagram.com/anisarahma_12

3. Saat hadir di acara formal, dress dengan bahan tulle bisa menjadi pilihan selanjutnya. Dress yang sudah bertekstur akan sangat menawan jika dipadu-padankan dengan kerudung polos berwarna senada.

Tetap Tertutup dan Manis, Ini Tips Padu-padan Hijab Syar'iInstagram.com/fitriaulia_

4. Nggak selalu dress, coba gaya baru dengan memadu-padankan tunik dengan pleated skirt. Saat menggunakan kedua fashion item, penampilanmu tidak akan membentuk ilusi tubuh kok.

Tetap Tertutup dan Manis, Ini Tips Padu-padan Hijab Syar'iInstagram.com/ichasoebandono

5. Menggunakan kerudung segi empat atau pashmina, sematkan bross minimalis pada salah satu sisi sebagai penyempurna penampilanmu.

Tetap Tertutup dan Manis, Ini Tips Padu-padan Hijab Syar'iInstagram.com/larissachou
8 Keutamaan Hijab Bagi Muslimah

8 Keutamaan Hijab Bagi Muslimah

SESUNGGUHNYA seorang wanita muslimah akan menemukan bahwa di dalam hukum islam ada perhatian yang sangat tinggi terhadap dirinya agar dapat menjaga kesuciannya, agar dapat menjadi wanita mulia dan memiliki kedudukan yang tinggi.

Dan syarat-syarat yang diwajibkan pada pakaian dan perhiasannya tidak lain adalah untuk mencegah kerusakan yang timbul akibat tabarruj (berhias diri) dan menjaga dirinya dari gangguan orang-orang. Syariat Ini pun bukan untuk mengekang kebebasannya akan tetapi sebagai pelindung baginya agar tidak tergelincir pada lumpur kehinaan atau menjadi sasaran sorotan mata dan pusat perhatian.

Berikut ini ada delapan keutamaan kenapa muslimah harus berhijab,

1. Hijab merupakan tanda ketaatan seorang muslimah kepada Allah dan Rasul-Nya.

Allah telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya berdasarkan firmanNya:

“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang nyata.” (QS. Al Ahzab: 36)

Allah juga telah memerintahkan para wanita untuk menggunakan hijab sebagaimana firman Allah:

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya.” (QS. An Nuur: 31)

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah.” (QS. Al Ahzab: 33)

“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri- istri Nabi), Maka mintalah dari belakang tabir. cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (QS. Al Ahzab: 53)

“Hai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59)

2. Hijab itu Iffah (Menjaga diri).

Allah menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai tanda ‘Iffah (menahan diri dari maksiat). Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Hai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59)

Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindar dan menahan diri dari perbuatan dosa, karena itulah Allah menjelaskan manfaat dari hijab ini, “karena itu mereka tidak diganggu.” Ketika seorang muslimah memakai hijabnya dengan benar maka orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka dan pada firman Allah “karena itu mereka tidak diganggu” sebagai isyarat bahwa mengetahui keindahan tubuh wanita adalah suatu bentuk gangguan berupa godaan dan timbulnya minat untuk melakukan kejahatan bagi mereka.

3. Hijab itu kesucian.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (istri- istri Nabi), Maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (QS. Al Ahzab: 53)

Allah subhanahu wa ta’ala menyifati hijab sebagai kesucian bagi hati orang-orang mukmin, laki-laki maupun perempuan. Karena mata bila tidak melihat maka hati pun tidak akan bernafsu. Pada keadaan ini maka hati yang tidak melihat maka akan lebih suci. Keadaan fitnah (cobaan) bagi orang yang banyak melihat keindahan tubuh wanita lebih jelas dan lebih nampak. Hijab merupakan pelindung yang dapat menghancurkan keinginan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya, Allah berfirman:

“Jika kalian adalah wanita yang bertakwa maka janganlah kalian tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah Perkataan yang baik.” (QS. Al Ahzab: 32)

4. Hijab adalah pelindung.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

“Hai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab: 59)

5. Hijab itu adalah ketakwaan.

“Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. dan pakaian takwa Itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS. Al-A’raf: 26)

6. Hijab menunjukkan keimanan.

Allah subhanahu wa ta’ala tidaklah berfirman tentang hijab kecuali bagi wanita-wanita yang beriman, sebagaimana firmannya, “Dan katakanlah kepada wanita-wanita beriman.” (QS. An-Nuur: 31), juga firman-Nya: “Dan istri-istri orang beriman.” (QS. Al-Ahzab: 59)

Dalam ayat-ayat di atas Allah menghimbau kepada wanita beriman untuk memakai hijab yang menutupi tubuhnya. Ketika seorang wanita yang benar imannya mendengar ayat ini maka tentu ia akan melaksanakan perintah Tuhannya dengan senang hati. Maka bagaimanakah iman seorang wanita yang mengetahui ada perintah dari Rabbnya kemudian ia tidak melaksanakannya, bahkan ia melanggarnya dengan terang-terangan di hadapan umum !!! (contohnya mengumbar aurat di muka umum).

7. Hijab adalah rasa malu.

Rasulullah bersabda:

“Sesungguhnya yang didapatkan manusia pada ucapan nubuwwah yang pertama kali: Jika kalian tidak malu maka lakukanlah perbuatan sesuka kalian.” (HR. Bukhari)

Wanita yang mengumbar auratnya tidak disangsikan lagi bahwa tidak ada rasa malu darinya, ia mengumbar auratnya di mana-mana tanpa ada perasaan risih darinya, ia menampilkan perhiasan yang tidak selayaknya dibuka, ia memamerkan barang berharganya yang pantasnya hanya layak untuk ia berikan kepada suaminya, ia membuka sesuatu yang Allah perintahkan untuk menutupnya!

8. Hijab adalah ghirah (rasa cemburu).

Hijab berbanding dengan perasaan cemburu yang menghinggapi seorang wanita sempurna yang tidak senang dengan pandangan-pandangan khianat yang tertuju pada istri dan anak wanitanya. Betapa banyak pertikaian yang terjadi karena wanita, betapa banyak tindakan buruk yang terjadi kepada wanita serta betapa banyak seorang lelaki gagah yang menjadi rusak karena wanita. Wahai para wanita jagalah aurat kalian supaya kalian menjadi wanita-wanita yang terhormat! Wahai para lelaki perintahkanlah kepada keluargamu untuk menutup auratnya dan cemburulah kepada orang-orang dekatmu yang membuka auratnya di hadapan orang lain karena tidak ada kebaikan bagi seseorang yang tidak mempunyai perasaan cemburu.

SUMBER: MUSLIMAH

Tips Memilih Hijab Syar’i

Tips Memilih Hijab Syar’i

Tips Memilih Hijab Syar’i Yang Baik Dan Benar Terbaru akan sangat berguna untuk kamu yang tinggal di lingkungan yang identik dengan agama islam.

Hijab syar’i yakni salah satu jenis fashion dari seluruh hijaber yang berperan untuk menutup aurat secara sempurna karena ukurannya yang lebih besar dari hijab biasa.

Untuk Kamu yang baru dalam berupaya memakai hijab syar’i, barangkali ada hambatan saat memilihnya.

Oleh karena itu, diperlukan perhatian yang lebih saat sebelum memutuskan membeli dan mengunakannya.

Pertumbuhan fashion hijab sangatlah pesat dan terus menjadi semakin hari bermunculan sekian banyak inovasi hijab.

Kita juga masih bisa berpenampilan stylish dengan hijab syar’i. Walaupun kita ingin bergaya, tetapi tidak boleh sampai melupakan peraturan agama dalam berpakaian.

Banyak pilihan hijab syar’i dan aksesorisnya sepeti klip hijab dan sebagainya yang cocok untuk berbagai moment.

Kita dapat memadukannya dengan baju tertutup ataupun busana muslimah yang lain agar nampak lebih menarik.

Tetapi, Kamu mesti bisa memilih hijab yang pas agar lebih nyaman ketika mengunakannya. Berikut ini yakni tips memilih hijab syar’i:

Tentukan Budget

Sebagian besar perempuan membeli pakaian ataupun item fashion yang belum pasti cocok dengan kebutuhan, namun  malah dengan kemauan.

Bila kita hanya menuruti kemauan hingga seberapapun dana yang kita miliki bisa habis begitu saja. Oleh karena itu, membiasakan budget yang kamu miliki sangatlah penting.

Dan sebelum berbelanja taksirlah terlebih dahulu biaya yang akan kamu keluarkan untuk berbelanja dan pilihlah barang barang yang memang kamu perlukan bukan yang kamu inginkan.

Tidak harus dengan hijab yang mahal, yang terutama dalam tips memilih hijab syar’i yakni kenyamanan kita saat mengunakannya.

Di samping itu, hijab syar’i dan hijab clip murah, memiliki harga yang tidak begitu mahal sehingga bisa dijangkau oleh semua golongan.

Pilih Bahan Yang Nyaman

Tingkatan kenyamanan jadi suatu perihal yang sangat penting dalam memilih hijab. Salah satu yang diperhitungkan dari kenyamanan dalam menggunakan hijab yakni bahan hijab tersebut sendiri.

Banyak jenis kain yang bisa digunakan untuk membuat sebuah hijab yang bagus sampai-sampai kita harus mengetahui karakteristik khas kain tersebut.

Memilih kain yang mudah meresap keringat, seperti katun. Hijab ini sangat nyaman untuk dikenakan pada keseharian dan juga bisa digunakan untuk kegiatan resmi.

Pilih Warna Dan Motif Yang Disukai

Dulu, hijab syar’i yang berukuran besar sering sekali hanya ada dalam beberapa warna, seperti warna netral, gelap, abu- abu dan putih saja.

Tetapi, perkembangan dunia fashion menghasilkan warna dan motif hijab syar’i yang terus berinovasi menjadi banyak.

Kita dapat memilih sekian banyak warna hijab yang cocok dengan selera, baik warna netral, cerah ataupun warna pastel dan warna terang yang lain.

Begitu juga dengan pemilihan motif yang sangat bermacam-macam. Mulai dari motif geometris, bunga, bintang, polkadot dan beda sebagainya.

Memilih motif yang cocok dengan gaya berpakaian Kamu. Tidak harus dengan memilih motif yang ramai tetapi hanya butuh untuk sedikit membagikan aksen pada penampilan muslimah kita.

Di samping itu, kita juga bisa meningkatkan clip hijab Turki untuk mempermanis tampilan.

Memilih Jenis Hijab Membiasakan Dengan Bentuk Wajah

Orang mempunyai bentuk wajah yang berbeda-beda dan pastinya tidak semua hijab syar’i cocok untuk semua bentuk wajah.

Kita mesti mengtahui dan memahami bentuk wajah dan karakteristiknya agar dapat memilih hijab syar’i yang cocok.

Walaupun gaya konsumsi hijab syar’i juga turut jadi penentu. Misalnya, wajah bundar Kamu bisa menggunakan hijab dengan tidak banyak memajukan pada faktor dagu untuk menyembunyikan pipi yang tembem.

Memilih jenis hijab syar’i yang dapat menyembunyikan kelemahan pada wajah kita. Beruntungnya untuk kita yang memmpunyai wajah dengan bentuk wajah oval ini cocok untuk semua jenis dan gaya berhijab.

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai tips memilih hijab syar’i yang baik dan benar terbaru yang dapat kamu coba untuk mempercantik penampilanmu.

Semoga apa yang kami sampaikan ini dapat bermanfaat untuk yang ingin tampil cantik dengan hijab syar’i.

Fenomena Gelombang Hijrah Kaum Milenial Tunjukkan Potensi Besar Kebangkitan Islam

Fenomena Gelombang Hijrah Kaum Milenial Tunjukkan Potensi Besar Kebangkitan Islam

Di tengah situasi tahun politik yang panas akhir-akhir ini, muncul fenomena arus hijrah yang luar biasa dari kalangan generasi milenial. Puluhan komunitas hijrah mulai bermunculan dan disambut antusiasme para pemuda pemudi milenial. Mulai dari komunitas yang berlevel nasional hingga yang berlevel lokal.

Bahkan, ada juga komunitas hijrah yang dibentuk oleh para artis dan selebritis. Komunitas tersebut beranggotakan banyak artis tenar yang telah berhijrah. Selain banyaknya komunitas, fenomena hijrah kaum milenial ini juga didukung oleh banyaknya event-event hijrah yang diselenggarakan.

Derasnya arus hijrah ini menuai pro-kontra di kalangan masyarakat. Gubernur DKI, Anies Baswedan, termasuk salah satu tokoh yang memberikan dukungan.

Dalam sambutannya pada pembukaan Hijrah Fest 2018 November lalu, Anies berharap acara besar bertema ‘perubahan menjadi lebih baik’ itu menjadi tanda kebangkitan umat Islam di Indonesia. Ia juga meyakini bahwa gerakan hijrah yang semakin besar dapat memberikan dampak positif untuk Indonesia.

“Tidak hanya dampak perkembangan di bidang religiusitas, akan tetapi merambah ke berbagai sektor, seperti sektor ekonomi”, ungkapnya dikutip dari esqnews.id.

Demikian pula pada sambutannya di Hijrah Fest 2019 Mei lalu, ia juga menyampaikan dukungan penuh terhadap acara hijrah yang mengajak manusia untuk terus melakukan kebaikan dan perbaikan.

Tokoh lain yang memberikan dukungan terhadap fenomena hijrah adalah Dahnil Anzar Simanjuntak. Mantan Ketum PP Pemuda Muhammadiyah ini meminta semua pihak untuk mendukung fenomena hijrah tersebut. “Fenomena artis dan masyarakat urban berhijrah menjadi lebih dekat dengan ajaran Islam, saya kira baik dan harus disupport”, jelasnya melalui akun twitter resminya.

Selain itu, Prof HM Baharun juga merespon positif fenomena hijrah di kalangan milenial. Guru Besar Sosiologi Agama Universitas Islam Negeri Sunan Ampel ini mengungkapkan bahwa kebangkitan generasi milenial Muslim tidak perlu dikhawatirkan. “Justru, potensi ini sangat positif untuk dimanfaatkan guna menguatkan NKRI”, ungkapnya. Ia menyarankan remaja-remaja yang hijrah tersebut diarahkan untuk ikut mencerdaskan bangsa dan menguatkan arus ekonomi umat dikutip republika.co.id.

Tak hanya respon positif, rupanya fenomena hijrah kaum milenial ini juga menuai kontra. Salah satunya disampaikan oleh pengamat gerakan radikalisme keagamaan, Akhmad Muzakki.

Ia menyebut fenomena hijrah di kalangan masyarakat maupun artis patut mendapat pendampingan. Sebab, fenomena tersebut merupakan pintu masuk terorisme dengan cara jihad versi mereka. Menurutnya, pendampingan yang dimaksud dalam hal ini yakni para ulama atau kiai akademis harus turun mendampingi dan mengajak mereka berkomunikasi. Sekretaris PWNU Jatim ini juga menyarankan para ulama atau kiai untuk aktif menyampaikan gagasan melalui media sosial (medsos), sebab selama ini dunia medsos lebih banyak dikuasai oleh kelompok radikalis dikutip dari detik.com.

Menyempurnakan Hijrah Menuju Islam Kaffah

Jika dikembalikan pada maknanya, hijrah adalah suatu proses perpindahan atau perubahan ke arah yang lebih baik. Sebagaimana peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW dan para sahabat dari Mekkah yang masih jahiliyah menuju Madinah yang telah menerapkan Islam.

Melalui peristiwa hijrah inilah, umat Islam akhirnya mampu menjalankan ajaran agamanya dengan sempurna, tanpa terganggu oleh tradisi jahiliyah. Berkaca pada peristiwa hijrah Rasulullah SAW tersebut, fenomena hijrah di masa sekarang juga diartikan sebagai perubahan seseorang menuju kondisi yang lebih baik.

Misalnya, seseorang yang awalnya tidak menutup aurat, kemudian menyadari bahwa di dalam Islam terdapat perintah untuk menutup aurat, lalu ia pun memutuskan untuk menutup auratnya dengan hijab. Atau seorang anak band yang awalnya bertato, kemudian memutuskan untuk menghapus tatonya karena ingin taat kepada Allah. Apakah hal-hal positif seperti ini patut dicurigai?

Terlepas dari pro-kontra yang muncul, fenomena gelombang hijrah kaum milenial ini sejatinya menunjukkan potensi besar kebangkitan Islam dari generasi milenial di Indonesia untuk masa depan umat. Maka, sudah seharusnya kita ikut mendukung perubahan positif dari kaum milenial ini. Apalagi fenomena hijrah ini mampu menjadikan kaum milenial bangga dengan identitas keislamannya. Kita tentu akan merasa senang dan bangga ketika melihat semakin banyak generasi milenial yang gemar memakmurkan masjid, memadati majelis ilmu, sibuk menambah hafalan Al-Qur’an, kuat menjalin ukhuwah walaupun berbeda harakah atau mazhab, serta tekun mendalami ilmu agama di tengah minimnya pelajaran agama yang mereka dapatkan di sekolah atau kampusnya.

Namun, kita tidak ingin fenomena hijrah kaum milenial ini hanya sekedar menjadi tren semata. Yang akan hilang seiring berkembangnya jaman, dan berganti dengan tren yang lebih modern. Kita ingin agar kaum milenial tetap istiqomah dalam hijrahnya, sekalipun arus hijrah tidak sederas hari ini. Maka, perlu ada upaya untuk mengawal proses hijrah kaum milenial ini menuju perubahan dan hijrah hakiki sebagaimana hijrahnya Rasulullah SAW. Dibutuhkan keteladanan, keikhlasan, dan kepemimpinan politik Islam yang kuat untuk mengawal gelombang hijrah ini. Seluruh komponen masyarakat harus bersatu, merapatkan barisan demi membina generasi milenial ini menjadi generasi emas khairu ummah. Generasi yang akan menjalankan Islam secara totalitas (kaffah). Generasi yang akan membangun peradaban negara yang gemilang di masa mendatang.

Pengirim : Rizki Amelia Kurnia Dewi, S.I.Kom, Anggota Komunitas Sahabat Shalihah Bojonegoro